I.1.
PENDAHULUAN
Sepanjang
sejarah manusia, kemajuan-kemajuan besar dalam kebudayaan selalu diikuti oleh
meningkatnya konsumsi energi. Sekarang, konsumsi energi kelihatannya
berhubungan langsung dengan tingkat kehidupan penduduk serta derajat
industrialisasi suatu negara. Negara-negara yang mempunyai persediaan suplai
energi yang besar ternyata mengalami pula laju pertumbuhan industri serta
kenaikan produk nasional bruto yang sebanding. Dalam banyak kasus, tersedianya
energi dengan harga murah telah mengakibatkan pemakaian energi yang tidak
efisien dan di beberapa tempat menyebabkan terjadinya kerusakan ekologi. Namun,
adalah jelas bahwa untuk menaikkan tingkat kehidupan bagian terbesar penduduk dunia,
konsumsi energi sekarang ini rnestilah betul-betui ditingkatkan. Gambar 1-1
menunjukkan hubungan antara konsumsi energi per kapita dengan tingkat
kehidupan, yang diukur dengan besarnya produk nasional bruto per kapita dari
berbagai negara di dunia.
Pada
masa kini, beberapa negara yang kebetulan mempunyai suplai energi berharga
murah menggunakan pula kekayaannya itu sebagai senjata politik dan ekonomi yang
potensial guna mencapai tujuan-tujuan politik yang tak akan tercapai dengan
cara-cara diplomatik biasa. Oleh karena "pemerasan energi" (energy
blackmail) ini, penduduk negara-negara yang mempunyai ketergantungan pada
energi menjadi semakin sadar akan perlunya konversi, konservasi dan
pengembangan sumber-sumber energi baru.
Upaya
pencarian, pengembangan dan penggalian sumber-sumber baru ini adalah tanggung
jawab para ilmuwan, insinyur-insinyur ketenagaan serta para teknisi. Untuk
memenuhi hal ini, tentulah mereka harus mempunyai pengetahuan yang cukup
ten-tang berbagai bentuk, sumber-sumber, teknik pengkonversian serta
metoda-metoda konservasi energi tersebut, berikut batasan-batasan dan
masalah-masalah yang ber-kaitan dengannya.
Pada
pertengahan pertama abad keduapuluh, sumber-sumber energi digali dengan
pertimbangan utama adalah faktor ekonomi biaya rendah. Sekarang, para insinyur
ketenagaan harus memperhatikan tiga "E", yakni energi, ekonomi dan
ekologi. Jadi, insinyur modern harus mengembangkan sistem-sistem yang dapat
memproduksi energi dalam jumlah yang besar, dengan biaya yang rendah serta
mempunyai dampak minimal terhadap lingkungan. Menyetimbangkan ketiga
"E" ini secara tepat, adalah tantangan utama teknologi masa kini.
Gambar 1.1
Ketergantungan produk nasional bruto terhadap konsumsi energi, 1968.
1.2 HUBUNGAN
MASSA - ENERGI
Pemyataan
hukum pertama termodinamika pada mulanya menyatakan bahwa, energi haruslah
lestari dalam setiap proses. Postulat yang sehubungan dengan ini menyatakan
bahwa massa tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Namun, pada tahun 1922,
Albert Einstein membuat hipotesis bahwa energi sebenarnya dihubungkan dengan
persamaan berikut :
E = mc2
(1.1)
di
mana :
E
adalah energi yang dilepaskan, dalam joule
m
adalah massa sebenarnya, dalam kilogram, yang dikonversi menjadi energi
c
adalah kecepatan cahaya (3 X 108 m/det).
Persamaan
ini sebenarnya menunjukkan proses yang reversibel, namun yang penting adalah
bahwa jumlah massa dan energi mesti tetap kekal dalam setiap proses konversi
energi.
Bila
Persamaan (1.1) dipakai, akan kelihatan bahwa sejumlah kecil massa yang
benar-benar ada menghasilkan sejumlah besar energi. Sebuah pembangkit tenaga dengan
pembakaran batubara berkapasitas 600.000 kWe (subskrip e menunjukkan bahwa yang
dimaksud adalah energi listrik) yang bekerja secara kontinu, mengkonsumsi
sekitar 220 ton batubara per jam atau sekitar 2.000.000 ton batubara per tahun.
Sebuah pembangkit tenaga nuklir, yang bekerja secara kontinu dengan kapasitas
600.000 kWe , mengkonsumsi sekitar 1 ton bahan bakar
uranium
per tahun. Massa bahan bakar aktual yang dikonversi menjadi energi
pada kedua sistem ini
adalah sekitar 640 g atau kurang dari 1 1/2 lb per tahun.
Jika
energi diproduksi atau dilepaskan, seperti pada reaksikimia atau nuklir,
mestilah ada pengurangan massa yang sebanding mengikuti proses tersebut, Pada
buku ini tidak dibedakan antara energi aktual atau massa yang dikonversi
menjadi energi. Bila rujukan dibuat bagi energi nuklir atau kimia, itu
sebenarnya akan berarti merujuk ke massa total dari reaktan yang dapat
dikonversi menjadi bentuk-bentuk yang lain me-lalui suatu jenis proses
konversi.
1.3
KLASIFIKASI DAN
JENIS-JENIS ENERGI
Ada
dua jenis umum energi — energi transisional (transitional energy) dan energi
tersimpan (stored energy). Energi transisional adalah energi yang sedang
bergerak, dan dapat berpindah melintasi suatu batas sistem. Energi tersimpan,
sebagaimana yang ditunjukkan oleh namanya, adalah energi yang mewujud sebagai
massa, posisi dalam medan gaya, dan lain-lain. Bentuk tersimpan ini biasanya
dapat dengan mudah dikonversi ke dalam bentuk energi transisional.
Karena
belum adanya metodg atau sistem pengklassifikasian energi yang dapat diterima
secara umum, buku ini akan membagi bentuk-bentuk energi ke dalam 6 kelompok
atau klassifikasi utama. Keenam kelompok atau kategori tersebut adalah : energi
mekanik, energi listrik, energi elektromagnetik, energi kimia, energi energi
panas (termal).
Dalam
termodinamika, energi mekanik didefinisikan sebagai suatu energi yang dapat
digunakan untuk mengangkat suatu benda. Sistem satuan untuk energi mekanik yang
umum digunakan di Amerika Serikat adalah foot pound (pon kaki) untuk energi dan
horsepower (tenaga kuda) bagi satuan daya. Dalam buku ini yang akan dipakai
umumnya adalah satuan-satuan Standar Internasional (SI). Dalam sistem ini
satuan energi adalah joule (atau watt-detik) dan satuan daya adalah watt.
Bentuk
transisional dari energi mekanik disebut kerja, Energi mekanik dapat disimpan
dalam bentuk energi potensial maupun energi kinetik. Energi potensial adalah
energi yang diperoleh oleh material tertentu sebagai akibat dari posisinya
dalam suatu medan gaya. Termasuk di dalamnya energi medan gravitasi, energi
yang berkaitan dengan suatu fluida yang terkompressi, energi yang berkaitan
dengan posisi suatu bahan ferromagnetik dalam suatu medan magnit, dan energi
yang berkaitan dengan regangan elastis seperti pada pegas dan batang puntiran
(torsion bars). Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan massa
material tertentu akibat gesekan relatifnya terhadap benda lain. Roda gila
(flywheel) adalah suatu contoh dari sebuah sistem yang menyimpan energi mekanik
dalam bentuk energi kinetik. Energi mekanik adalah suatu bentuk energi yang
sangat terpakai dan dapat dengan mudah dan efisien dikonversi menjadi bentuk
energi yang lain.
Energi
listrik adalah jenis energi yang berkaitan dengan arus dan akumulasi elektron.
Energi jenis ini umumnya dinyatakan dalam satuan daya dan waktu, misalnya
watt-jam atau kilowatt-jam. Bentuk transisional dari energi listrik adalah
aliran elektron, biasanya melalui sebuah konduktor dari jenis tertentu. Energi
listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatik atau sebagai energi
medan induksi.
Energi
medan elektrostatik adalah energi yang berkaitan dengan medan listrik yang
dihasilkan oleh terakumulasinya muatan (elektron) pada pelat-pelat kapasitor.
Energi medan induksi, yang kadang-kadang disebut energi medan elektromagnetik,
adalah energi yang berkaitan dengan medan magnit yang timbul akibat aliran
elektron melalui kumparan induksi. Energi listrik, seperti energi mekanik,
adalah bentuk energi yang sangat terpakai karena ia dapat dengan mudah dan
efisien dikonversi menjadi bentuk energi yang lain.
Energi
elektromagnetik adalah suatu bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi
elektromagnetik. Energi radiasi biasanya dinyatakan dalam satuan energi yang
sangat kecil seperti elektronvolt (eV) atau juta-elektronvolt (MeV), Satuan
energi ini juga biasa dipakai pada evaluasi energi nuklir.
Radiasi
elektromagnetik adalah suatu bentuk energi murni, artinya tidak berkaitan
dengan massa. Radiasi ini terjadi hanya sebagai energi transisional yang
bergerak dengan kecepatan, cahaya, c. Kecepatan gelombang c adalah sama dengan
hasil per-kalian frekuensi v, dalam siklus per detik atau hertz, dan panjang
gelombang l, dalam meter, dari radiasi tersebut. Energi
E dari gelombang-gelombang ini berbanding lang-sung dengan frekuensi radiasi v
dan dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut :
E = hv = hc / λ (1.2)
di
mana E adalah energi dalam joule, h adalah konstanta Planck (6,626 x 10-34)
v
adalah frekuensi, dan l adalah panjang gelombang. Gelombang elektromagnetik ini lebih energetik
bila panjang gelombangnya lebih pendek dan frekuensinya lebih tinggi.
Berdasarkan
sumber radiasi atau panjang gelombang (energi), radiasi elektromag-netik dapat
dibagi atas beberapa kelas yang berbeda. Radiasi gamma adalah jenis yang paling
energetik dari energi elektromagnetik ini dan kebanyakan adalah hasil emanasi
inti atom. Jenis berikutnya yang sangat energetik adalah sinar-x, yang
dihasilkan akibat keluar-orbitnya elektron. Radiasi termal adalah radiasi
elektromagnetik yang timbul akibat getaran atom. Kelompok energi
elektromagnetik yang ini sangat besar, termasuk di antaranya adalah radiasi
temperatur tinggi atau radiasi ultraviolet, dan kelompok kecil radiasi tampak,
serta kelompok radiasi temperatur rendah atau infra merah. Radiasi gelombang
milimeter dan gelombang mikro adalah bentuk paling energetik berikutnya dari
radiasi dan dipakai untuk radar serta microwave cookers. Bentuk yang terakhir
radiasi elektromagnetik adalah radiasi gelombang radio. Spek-trum
elektromagnetik ditunjukkan pada Gambar 1.2.
Energi
kimia adalah energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron di mana dua
atau lebih atom dan/atau molekul-molekul berkombinasi menghasilkan senyawa
kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk
energi-tersimpan. Jika energi dilepaskan dalam suatu reaksi kimia, reaksi
tersebut dinamakan reaksi eksotermis. Energi yang dilepaskan ini umumnya
dinyatakan dalam satuan kalori atau British thermal unit (Btu) per satuan massa
bahan bakar yang bereaksi. Pada beberapa reaksi kimia, energi diserap, dan
reaksi ini dinamakan reaksi endotermis. Sumber energi bahan bakar yang paling
penting bagi manusia
adalah
reaksi kimia eksotermis tersebut yang disebut pula pembakaran. Reaksi
pembakaran melibatkan oksi-dasi dari bahan bakar fossil.
Gambar 1.2
Spektrum energi elektromagnetik.
Energi
nukhr adalah bentuk energi lain yang hanya ada sebagai energi tersimpan yang
bisa lepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom. Energi ini
dilepaskan sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk mendapatkan konfigurasi
yang lebih stabil. Energi yang dikeluarkan ini biasanya dinyatakan dalam satuan
juta-elek-tron per reaksi. Reaksi nuklir secara umum dapat dibagi atas tiga
jenis, yakni, peluluh-an radioaktif, fisi dan fusi. Proses peluluhan radioaktif
adalah suatu proses di mana hanya satu inti yang tak stabil, yakni sebuah
radioisotop, secara acak meluluh mem-bentuk konfigurasi yang lebih stabil,
dengan keluarnya partikel-partikel dan energi. Reaksi fisi, yang merupakan
proses utama pada reaktor nuklir, terjadi ketika sebuah inti bermassa berat menyerap
sebuah netron dan inti senyawa terangsang (exited compound nucleus) yang
dihasilkannya pecah menjadi dua atau lebih inti dengan keluarnya energi.
Reaksi
annihilation umumnya disebut sebagai suatu reaksi nuklir, padahal se-benarnya
adalah suatu reaksi terpisah yang tidak harus ada kaitannya dengan inti atom.
Reaksi ini adalah suatu reaksi konversi energi puncak, di mana seluruh massa
reaktan dikonversi menjadi energi. Pada reaksi annihilation, zat dan anti zat
bergabung dan dikonversi menjadi energi elektromagnetik. Reaksi ini, adalah
satu-satunya reaksi di mana partikel-partikel atom dihancurkan secara sempurna,
namun satu-satunya reaksi jenis ini yang pernah diketahui terjadi secara
alamiah, melibatkan partikel-partikel sub atom dan ini bukanlah reaksi yang
penting.
Klasiflkasi
utama yang terakhir adalah energi termal. Energi ini berkaitan dengan getaran
atomik dan molekular. Energi termal adalah bentuk energi dasar dengan arti
kata, semua bentuk energi lain dapat dikonversi secara penuh ke energi ini,
tetapi pengkonversian energi termal menjadi bentuk energi lain dibatasi oleh
hukum kedua termodinamika. Bentuk transisional dari energi termal adalah panas
dan umumnya dinyatakan dalam satuan kalori atau British thermal unit. Energi
termal dapat disimpan hampir pada semua media sebagai panas sensibel maupun
panas laten. Penyimpanan panas sensibel diikuti dengan kenaikan temperatur,
sementara penyimpanan panas laten diikuti dengan perubahan fase dan bersifat
isotermis.
1.4
SUMBER-SUMBER ENERGI
Sumber-sumber
energi dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori umum — energi celestial atau
energi perolehan (income energy), yakni energi yang mencapai bumi dari angkasa
luar, dan energi modal (capital energy), yakni energi yang telah ada pada, atau
di dalam bumi. Energi perolehan termasuk di antaranya adalah energi surya dan
energi bulan, sedangkan sumber-sumber energi modal di antaranya adalah sumber
energi atom dan panas bumi (geotermal).
Sumber-sumber
energi celestial sebenarnya termasuk semua sumber yang mung-kin menyediakan
energi untuk bumi dari angkasa luar. Di antaranya adalah elektromagnetik,
energi partikel dan gravitasional dari bintang-bintang, planet-planet dan
bulan, begitu juga energi potensial meteor yang sedang memasuki atmosfir bumi.
Sumber energi celestial yang berguna hanyalah energi elektromagnetik dari
mataharinya bumi, yang disebut sebagai energi surya langsung, serta energi
potensial dari bulannya bumi yang menghasilkan aliran pasang. Pemakaian energi
celestial sangatlah atraktif karena sumbernya yang kontinu atau tak terhabiskan
(non depletable) dan karenanya sifat-nya yang relatifbebas polusi — suatu
pertimbangan yang sangat penting.
Energi
surya langsung juga membangkitkan beberapa sumber-sumber energi tak langsung
yang tak terhabiskan. Pemanasan surya bersama dengan rotasi bumi, meng-hasilkan
beberapa arus konveksi besar dalam bentuk angin di atmosfir dan arus laut di
samudera. Penyerapan energi surya juga membangkitkan gradien panas yang besar
dalam lautan yang, tentu saja, potensial untuk memproduksi tenaga. Sebagai
tam-bahan, penguapan permukaan air menimbulkan awan, yang, bila terkondensasi
men-jadi hujan pada ketinggian yang cukup, akan menjadi sumber hidroelektrik
atau tenaga air. Angin juga menimbulkan gelombang-gelombang lautan yang besar
dan mem-punyai potensi untuk membangkitkan energi.
Sumber
utama lainnya dari energi celestial atau energi perolehan ialah energi bulan,
terutama yang berupa energi gravitasi bulan. Energi gravitasi bulan ini
dimani-festasikan terutama dalam bentuk gelombang air-pasang yang mempunyai
variasi dari beberapa inci hingga sekitar 25 atau 30 feet di pantai
Passamaquoddy yang merupa-kan suatu bagian dari pantai Fundy yang terletak
antara Maine di Amerika Serikat dengan New Brunswick di Kanada.
Telah
ada beberapa proposal yang dibuat untuk memanfaatkan tenaga air pa-sang ini
untuk memproduksi listrik, termasuk di antaranya sebuah rancangan suatu sistem
listrik air pasang berdaya 800 hingga 14.000 MWg di pantai Passamaquoddy.
Sistem tersebut terdiri dari sebuah dam yang menghadap ke arah datangnya gelombang
pasang dan dapat menyalurkan air keluar-masuk melalui sejumlah turbin air
reversibel di dalam dam.
Dua
sistem listrik air pasang telah selesai dibangun. Rusia membangun sebuah pusat
tenaga listrik air pasang kecil berdaya 2 MV/g di Kislaya Guba, kira-kira 600
mi ke arah utara Murmanks. Prancis telah pula membangun sistem listrik air
pasang ini di Ranee Estuary di lepas pantai channel-island, Prancis, berdaya
240 MWg. Sistem yang menggunakan 24 turbin ini ditunjukkan pada Gambar 1.3, dan
pusat pembangkit ini juga dipakai sebagai sebuah pumped storage system. Pada
waktu kebutuhan daya rendah, unit-unit motor-generator dibalikkan dan air laut
dipompakan ke dalam muara yang nantinya akan melepaskannya ke laut pada waktu
kebutuhan daya mencapai puncak.
Potensi
total dari seluruh sistem tenaga air pasang dunia diperkirakan sekitar ' 64.000
MWe. Walaupun ini adalah daya yang sangat besar, namun bila dibandingkan dengan
kapasitas pembangkit listrik di Amerika Serikat tahun 1970 yang sebesar 356.800
MWg itu, tentulah ini relatif kecil. Meskipun pemakaian tenaga air pasang
bukanlah merupakan penyelesaian bagi kebutuhan energi dunia, namun sumber ini
bersifat "tak terhabiskan" dan energi tersebut pada dasarnya adalah
bebas polusi.
Sumber
utama energi modal yang digunakan sekarang ini adalah energi atom. Istilah
energi atom, seperti yang dipakai di sini, mempunyai arti sebagai suatu energi
yang dilepaskan sebagai hasil dari suatu reaksi tertentu yang melibatkan
atom-atom ->• termasuk energi nuklir dan kimia. Energi nuklir dan kimia
telah dibahas sampai batas tertentu sebelum ini, dan pengkonversian dari
bentuk-bentuk energi ini akan dijelaskan lebih terperinci pada bab-bab
selanjutnya.
Sumber-sumber
utama terakhir dari energi bahan bakar yang tersedia adalah energi geotermal
(panas bumi). Sumber ini sebenarnya adalah energi termal yang terperangkap di
bawah dan di dalam lapisan-lapisan (crust) padat bumi. Energi ini mengejawantah
Gambar
1.3 Sebuah unit pompa-turbin dari pusat tenaga listrik air pasang La Ranee.
Sistem ter-diri dari 24 pasang unit berdaya 10 MWg. (Dikutip dengan izin dari
Editors of Power, the McGraw-Hill Magazine of Energy Systems Engineering}.
sebagai
uap, air panas, dan/atau karang panas (hot rock) dan dilepaskan secara alamiah
dalam bentuk fumarol, geyser, sumber air panas, dan letusan gunung api.
Meskipun di bawah kulit bumi tersebut terdapat cadangan energi termal yang
sangat besar, belum-lah memungkinkan untuk membornya melalui kulit bumi
tersebut, walaupun beberapa percobaan telah dilakukan. Konsekuensinya, cadangan
energi geotermal yang terpakai hanyalah yang terdapat pada kantong-kantong yang
terperangkap di antara kulit bumi, dan beberapa kantong yang terdapat di dekat
active fault lines.
Pemanfaatan
energi geotermal bukanlah suatu teknologi baru karena sumur uap geotermal yang
pertama telah digali di Larderello, Italia, pada tahun 1904 dan kapa-sitas
pusat pembangkit itu sekarang adalah 370 MWg. Perusahaan the Pacific Gas and
Electric Company mengoperasikan sebuah kompleks tenaga geotermal berdaya 400
MWg di Geyserville, California. Pada Gambar 1.4 dapat dilihat sebuah sistem pembangkit
tenaga geotermal.
Banyak
orang yang sedang mempromosikan tenaga geotermal sebagai suatu sumber utama
energi bebas polusi. Namun, bila diteliti lebih dalam, energi geotermal ini
tidaklah sepenuhnya bebas polusi sebagaimana yang dipromosikan itu. Polusi
udara pada instalasi geotermal mungkin merupakan masalah yang penting oleh
karena ada-ara
pendingin
Gambar
1.4 Diagram skematis sebuah penyimpan geotennal yang khas dan sebuah pusat
pem-bangkit. (Dari Skmtski dan Vopat, 1963.)
Tabel
1.1 Proyek-proyek tenaga geotermal
Kapasitas
Tahun mulai produksi sekarang
|
Jenis
|
|||
Negara
|
Daerah
|
secara
komersil
|
MWg
|
sumber
|
Cina
|
Propinsi
Kwantang
|
1958
|
???
|
???
|
Islandia
|
MamafjaU
|
1969
|
3,0
|
Air
panas
|
Italia
|
Larderello
|
1912
|
375,0
|
Uap
|
|
Monte
Amiata
|
1959
|
25,5
|
Uap
|
Jepang
|
Matsukawa
|
1966
|
20:0
|
Uap
|
|
Otake
|
1967
|
13,0
|
Uap
|
Meksiko
|
Cerro
Prieto
|
1973
|
75,0
|
Air
panas
|
Selandia
Baru
|
Wairakei
|
1960
|
170,0
|
Uap
|
Uni
Sovyet
|
Pauzhetsk
|
1967
|
13,0
|
Air
pawls
|
Amerika
Serikat
|
The
Geysers
|
1960
|
395,0
|
Uap
|
|
|
|
|
|
nya
emissi gas-gas radioaktif berat dan hidrogen sulfida (HzS), yang merupakan
suaiu gas beracun. Oleh karena kondisi uap yang relatif buruk, suatu pembangkit
tenaga geotermal biasanya membuang energi panas ke lingkungannya tiga kali
lebih besar daripada yang dibuang oleh suatu unit pembangkit tenaga
konvensional yang meng-gunakan bahan bakar fossil, per satuan daya listriknya.
Ini dinamakan "pohisi termal". Sumber-sumber mata air panas geotermal
mempunyai kandungan mineral yang cukup tinggi, sehingga pembuangan air
dinginnya menjadi masalah pula. Masalah lain yang juga serius berkenaan dengan penggunaan
energi geotermal ini adalah kemungkinan terjadinya penurunan tanah atau longsor
serta naiknya aktivitas seismik, khususnya bila air diinjeksikan ke
karang-panas (hot rock) untuk mengeluarkan energi termal tersebut.
Sebuah
ringkasan tentang status pusat-pusat pembangkit tenaga geotermal sekarang ini
serta perkembangannya yang diharapkan di masa dekat ini ditunjukkan pada Tabel
1.1. Sementara di bawah kulit bumi dalam lapisan panas (hot mantle) dan inti
cair (molten core) terdapat sejumlah besar energi termal yang terperangkap,
energi geotermal yang dapat dikeluarkan dari kulit bumi itu ternyata cukup
terbatas. Selanjutnya, kantong-kantong ini biasanya menjadi kosong apabila
energi dikeluarkan. Taksiran total energi yang dapat dikeluarkan dari
daerah-daerah goetermal utama di bumi adalah sekitar 3.000.000 MW^ -tahun.
1.5
PEMANFAATAN ENERGI
Sejak
awal sejarah, dengan semakin banyaknya sumber-sumber energi baru yang
di-temukan serta dengan semakin berkembangnya metoda konversi yang baru dan
lebih baik, penggunaannya oleh manusia pun semakin meningkat. Sumber energi
yang mula sekali digunakan ialah tenaga otot — mula-mula yang dipunyai oleh
manusia sendiri, lalu belakangan dari binatang pekerja. Suatu waktu di awal
evolusi, manusia belajar untuk menghasilkan energi dari pembakaran karbohidrat
(tumbuhan dan kayu). Di sekitar tahun 3000 sebelum masehi manusia belajar untuk
memanfaatkan angin guna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar