Dikaitkan dengan makin berku- rangnya energi fosil dan penurunan kualitas lingkungan, pengembangan instalasi listrik baru berdasarkan energi terbarukan, dan perbaikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi merupa- kan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satu dari energi terbarukan adalah biogas. Kapasitas terpasang pemanfaatan biogas masih kurang dari 1% dari potensi biogas yang ada (685 MW). Energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi dan babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan sebagainya.
Produksi biogas memungkinkan ter- wujudnya pertanian berkelanjutan dengan sistem proses nirlimbah (zero waste) dan ramah lingkungan. Memproduksi biogas dapat membe- rikan berbagai manfaat, antara lain:
(1) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (2) mengurangi polusi bau
Pengelolaan limbah ternak
dan
pemanfaatannya
untuk
biogas.
yang tidak sedap, (3) menghasilkan daya dan panas, dan (4) membe- rikan hasil samping berupa pupuk, campuran makanan ternak, media tanam jamur, dan sebagainya.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Serpong telah mengkaji pemanfaatan energy biogas dari kotoran sapi untuk lam- pu penerangan dan kompor gas. Ternyata biogas layak secara teknis dan ekonomis. Biogas juga telah dikaji untuk pembangkit listrik.
Uji kinerja generator listrik de- ngan motor bakar diesel berbahan bakar solar-biogas untuk membang- kitkan daya listrik 3.000 watt me- nunjukkan hasil yang memuaskan, dengan konsumsi bahan bakar solar 100 ml/jam dan 0,39 m3 biogas/ kwh. Motor bakar ini sangat ramah lingkungan karena emisi gas buang- nya sangat kecil dibandingkan stan- dar dan tingkat kebisingannya 85 dB. Analisis ekonomi dengan data biaya daya listrik (PLN) sebesar Rp495/kwh dan waktu operasional 12 jam/hari menunjukkan peman- faatan biogas untuk generator lis- trik secara ekonomi layak dengan BC ratio 2,17, IRR 44,96 dan simple pay-back 1,3 tahun (Teguh Wikan Widodo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar